Kamis, 21 April 2011

Semilir Tahajud dan Subuh

4.25 tanda alarm terdengar
Segera bangkit dari tempat tidur, beban kepala ini
Melangkah gontai menuju kamar mandi
Menyibakkan di muka
Sejuk basuhan air wudhu di pagi buta

Semua orang sedang tertidur lelap
begitu sunyi
sunyiiih,,
sumringah binatang malam
kan segera beralih dari peraduan

suara ayam memimpin hari
mengalahkan insan di bumi
jadi penanda pagi kan datang.

sejuknya basuhan wudhu
pertanda kenikmatan pagiku.

Mendirikan tahajud di sepertiga malamnya.
Mengumandangkan doa demi doa
di bibir yang hina ini
begitu nyaman dan tenang hati ini.
Subhanaullah
Subhanaullah
tak terungkap jika hanya dengan untaian kata-kata.

4.42, mengakhiri tahjudku
rintihan air mata yang mengalir
Tak terasa menetes jatuh di tanganku.

Ya rabb, inikah nikmat yang kau berikan, begitu besar dan tak terkira. Ya rabb hanya padamu hati ini mengadu, berikanlah hati ini rasa sabar dalam menghadapi cobaan yang engkau berikan, berikanlah hamba tempat diantara hamba-hambaMu yang engkau muliakan derajatnya.

Assholattu Khoiru Minnannau,
Assholattu Khoiru Minnannau,
Assholattu Khoiru Minnannau,,

kumandang subuh mulai memancar di pelosok surau
begitu membelai di telinga
panggilannya yang lembut
Membangunkan para hambanya di bumi
segera mendirikan shalat, karena shalat itu lebih baik dari pada tidur.

kembali aku mendirikan shalat,
menghadap-Mu,
bercengkrama dengan-Mu
mengadukan semua keluh kesah yang ada.

Hanya bersama-Mu,
hati ini sejuk
Hanya dengan-Mu,
Hati ini rindu

Kesejukan mengalir ubun-ubun
desahan semilir angin berjalan di kamar berlalu lembut
matahari pagi malu-malu
mengintip untuk keluar dari peraduannya.
mengawali kehidupan para insan-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar