Apa Aja Boleh !!
Selasa, 04 Desember 2012
Yoga for pregnancy
Minggu, 12 Juni 2011
Pandangan Politik dari penjajak Salome Keliling
Pa'lek (panggilan tokang salome) : Teryata korupsi susu itu bisa bikin sampai masuk rumah sakit ya, mau di sidang sakit, mau di sidang sakit
ibu-ibu : Pa'lek ini ada-ada aja
Ummi : ........... (diam saja)
Pa'lek : waaahh teroris sekarang ngeri yaa..
Ummi : iya lo, tadi tu di berita ada lagi kan ketangkep.
ibu-ibu : iya tuh yang sms penipuan itu kan,
ummi : oiy, orang luar semua sekalinya, wii akeh yoo (bhasa jawa) ketangkep semua, opo meneh seng teko sebrang (lagi" bhasa jawa)
Pa'lek : iyo lo. maunya tu apa. ko pake nipu segal. kurang kerjaan iku.
Pa'lek : opo meneh seng teroris, maunya apa coba. pemerintah iki ko akeh terorise. kebanyak ngurusin politik mangkanae terorise akeh.
Ummi : iyo ku. wingi anyar-anyare bapake (Abiku) jadi RT densus 88 (pemburu teroris) dateng k rumah, opo ga kejel-kejel aku.
Pa'lek : masa iyo bu? dimana bu?
Ummi : lo ga percoyo sampean iki. tinggal di daerah bawah itu na. tinggal ga tau lapor. sekaline teroris. weehhh ngageti uwong ae.
Pa'lek : kecekel bu?
ummi : sempet kabur, ta kandani bapake malah mesam mesem to'..
Pa'lek : areppe opo yo. ko teroris banyak. jangan-jangan yg lari di sini yang ketangkep di sangata lagi. weeeh, pemerintah iki ga jelas kabeh. uddunwe ngurusi jabatan, DPR, Pokoe politik ae.. sampe teroris iki tambah akeh..
Ummi : la iyo yo!
Pa'lek : .......... (lagi jualin anak SD pada beli salome)
selesai deh, hha agak ga jelas, soalnya ga gitu nyimak sih.. tapi yang pasti pa'lek salome aja merhatiin hal begituan masa kita yang muda dan berpendidikan ini cuma bisa tawuran n nge-Drugs aj.. wehh.. perlu di pertimbangkan ulang mamen.. buat hidup kita lebih berarti..
Kamis, 21 April 2011
Semilir Tahajud dan Subuh
Segera bangkit dari tempat tidur, beban kepala ini
Melangkah gontai menuju kamar mandi
Menyibakkan di muka
Sejuk basuhan air wudhu di pagi buta
Semua orang sedang tertidur lelap
begitu sunyi
sunyiiih,,
sumringah binatang malam
kan segera beralih dari peraduan
suara ayam memimpin hari
mengalahkan insan di bumi
jadi penanda pagi kan datang.
sejuknya basuhan wudhu
pertanda kenikmatan pagiku.
Mendirikan tahajud di sepertiga malamnya.
Mengumandangkan doa demi doa
di bibir yang hina ini
begitu nyaman dan tenang hati ini.
Subhanaullah
Subhanaullah
tak terungkap jika hanya dengan untaian kata-kata.
4.42, mengakhiri tahjudku
rintihan air mata yang mengalir
Tak terasa menetes jatuh di tanganku.
Ya rabb, inikah nikmat yang kau berikan, begitu besar dan tak terkira. Ya rabb hanya padamu hati ini mengadu, berikanlah hati ini rasa sabar dalam menghadapi cobaan yang engkau berikan, berikanlah hamba tempat diantara hamba-hambaMu yang engkau muliakan derajatnya.
Assholattu Khoiru Minnannau,
Assholattu Khoiru Minnannau,
Assholattu Khoiru Minnannau,,
kumandang subuh mulai memancar di pelosok surau
begitu membelai di telinga
panggilannya yang lembut
Membangunkan para hambanya di bumi
segera mendirikan shalat, karena shalat itu lebih baik dari pada tidur.
kembali aku mendirikan shalat,
menghadap-Mu,
bercengkrama dengan-Mu
mengadukan semua keluh kesah yang ada.
Hanya bersama-Mu,
hati ini sejuk
Hanya dengan-Mu,
Hati ini rindu
Kesejukan mengalir ubun-ubun
desahan semilir angin berjalan di kamar berlalu lembut
matahari pagi malu-malu
mengintip untuk keluar dari peraduannya.
mengawali kehidupan para insan-Mu
Apa aja lah, dah muakkk??
publikasinya pun penuh dengan protes, haihhhhhhh sebel bangetdddd dah gua. tu kampus senengnya dadakan mulu. H-1, persiapan masing-masing kelas dan aku di suruh buat bawa semua peralatan untuk masak.. aku sanggupin lah paling nggak banyak juga yang kepake. ek di kabari ma komting bawa barang kaya mindah barang dapur ke kampus aja. gile tenan. maunya apa coba. di kabari kalo bawanya segitu aja. malah ngomel. heran juga maunya apa sih. nggak bisa masak aja persiapannya ngalah-ngalahin orang yang bisa masak. sudah gitu pake disalahin lagi kalao emang ga bisa bawa semua kenapa di sanggupin. ya iyalah. la wong kan kita ga di kasitau berapa banyak yang di bawa waktu di awal jadi ya di sanggupin. eh sekalinya begitu barang mau di ambil. banyak banget tang mau di bawa. giman orang nggak ngamuk kalo kayak gitu. tahunya nyalahin orang aja. di kasih nasehat supaya gampang malah marah. sebel aku. bikin emosi semaleman.
Hari H-nya tambah bikin emosi meledak-ledak juga. punya pembina keras kepala dan seenaknya sendiri. apa yang dia mau mesti di turutin, herah juga. mending kalo ngga ribet gitu. dah ribet juga. cerewet pula. cpek tahu. punya dosen juga pilih kasih semua gitu. mentang-mentag ada sohibnya di kelas situ langsung seenaknya kasi penilaia supaya menang. terlampau jauh tu buuuuu, kasi nilai juga kira-kira dunk. nggak malu apa di bicarain orang terus. dah jadi rahasia umum tuh kelakuan kayak gitu. jilbab aja gede nan lebar tapi kelakuan nggak juga berubah. memihak si memihak bu tapi ada tempatnya lah. di luar sama di kampus ko di samain. dimana harga dirinya bu. kita aja masih mau menghormati, apa ga bisa ngajarin sohibya itu untuk ga lebai gitu. biasa-biasa aja kali. dari pada kaya gitu kena sidang mulu apa nggak malu,,
ujian dah bener jawabannya semua, eh di kasih nilai cuma segitu gara-gara kurang lengkap. padahal itu kan sudah intinya dan emang bener jawabannya. kalo maunya itu yan lengkap sekalian aja suruh buat karangan satu buku bu jadinya lengkap dan banyak kan. ya kalo ibu maunya saya gitu ya ga bisa lah bu. yang penting saya sudah jawab sesuai dengan apa yang saya tahu kalo itu emang jawabannya. haihaiuhihaihigdiuhvbjnlcvbuywogdf7346r7431gfr4107653frg38174-ftg431fgv jengkellllllllllllllllll bangedddddddddd
Senin, 21 Maret 2011
Gara-gara Skiping dan ranjang tidur titisan
sepertinya menarik untuk meminjamnya dan ikut bermain. walhasil aku dan adikku bersaing siapa yang paling bnyak melompat. kurang lebih satu jam lebih kami bermain. sampai rasanya nafasku ngos-ngosan karena terlalu banyak meloncat. tak juga berhenti kami terus memacu skiping kami. sampai pada akhirnya aku menyerah karena kelelahan. tapi adikku masih saja terus melanjutkan. dan ia mulai berbuat keanehan dengan tidak melompati stali skipping itu. tapi justru melambung-lambungkannya di sampingnya sambil; melompat-lompat tidak jelas. aku sampai terbahak-bahak melihat kelakuannya. dia pun ikut tertawa tidak jelas sambil melompat-lompat. menejalng maghrib kami putuskan untuk berhenti bermain dan segera mandi untuk melaksanakan shalat maghrib berjamaah.
sepulang dari mushala abi dan adikku membawa sesuatu yang besar di tangan mereka. aku memperhatikan dengan seksama dari kejauhan, sepertinya aku mengenalya, seperti rangka sebuah ranjang. Ya benar saja, itu ranjang titisan dari mbahku yang baru saja selesai di cat ulang di rumah kerabat umi. Sesampainya di rumah abi dan adikku sibuk memasang rangka ranjang itu menjadi sebuah ranjang yang utuh. sibuk sekali mereka di kamarku. sampai-sampai lupa makan. 2 jam berlalu akhirnya mereka selesai juga. dan mulai memasang kasur di atas ranjangnya. setel;ah selsai semua. aku pun dipanggil abi ke kamarku untuk memasang seprai di atas kasurku.
Belum juga aku masuk ke dalam kamarku, masih di depan pintu aku sudah tak ingin masuk ke dalam kamarku. karena melihat kamarku yang begitu sesak karna ranjang baru itu. aku merinding nger melihatnya karena begitu tinggi dan besar sampai membuat kamarku tidak memiliki ruang lagi untuk bergerak. aakupun berteriak minta maaf pada abiku karena tidak ingin menempati tempat tidur itu. aku terlalu takut untuk menempatinya.
malam harinya menjelang tidur, aku memutuskan untuk tidur bersama umiu karena takut denagn ranjang titisan dari mbahku yang begitu besar dan tinggi. sama sekali tidak sesuai untuk kamarku, membuat kamarku jadi penuh dan sesak. walhasil abi mengalah tidur di kamarku.. hhi
aku tidur lebih awal, sebelum umi tidur karena kelelahan setelah bermain skipping. hampir satu jam aku memjamkan mataku tapi tidak juga aku bisa tidur. samapi umi ikut tudur di sebelahku aku juga belum tertidur. dadaku terasa sesak dan perutku juga sakit. jam menunjukkan pukul 12.oo akhirnya aku memutuskan untuk keluar mencari minyak angin, untuk meredakan sakit perutku. setelah ku oleskan di perutku. aku pun kembali memejamkan mataku dan berusaha utnuk tidur.
esok harinya, aku bangun kesiangan dan perutku masih agak nyeri. aku langsung mandi dan bersiap untuk kuliah. tapi masih 1 jam lagi sebelum aku berangkat. aku memutuskan untuk membongkar ranjang di kamarku seorang diri. tapi sepertinya umi mendengraku dan akhirnya ikut membantuku. tak lama kami berhasil membongkar semuanya. hha kamo memang superwomen..
setelah selesai membongkar ranjangku dan merapikannya. tiba-tiba perutku terasa sakit sekali menusuk hingga ke pinggangku. umiku langsung binggung dan khawatir. akhirnya menyuruhku unutk tidak kuliah dulu. dan istirahat di rumah. umi memintaku untuk mengabari masku yang seorang perawat untuk mengabari keadaanku supaya bisa diberikan pemngobatan. setelah kuhubingi ia leawat handphone dan umiku menungguku di sebelahku sambil memikirkan keadaanku. iumi teringat denagn kejadian kemarin. aku bermain skipping setelah makan. tidak istirahat dulu. lalu umi memintaku untuk memberitahukannya pada masku. dan ternyata itu semua akibat dari bermain skipping. umi dan masku p[un mnertawakanku..
hhaaa,, buat teman-teman yang membaca catatanku ini kalo kalian mau bermain skipping lihat-lihat keadaan dulu ya. janagn pernah bermain skipping stelah makan kalau tidak mau berkhir seperti diriku,, hhi
Minggu, 20 Maret 2011
Ibu
Untaian kasihnya membelai lembut di hati
Desah lembut perangainya bak semi pagi yang sejuk
Isak tangis kelamnya malam
Beradu padu dengan ringkikan penghuni malam
Belaian halus tangannya,
Sehalus kapas putih yang bertebar lembut di lautan kapuk
Ku diam
Ku bertanya
Ku katakan
Ibu. . .Ibu. . .Ibu
Meringkuk di sudut ruangan
Hanya bisa tersenyum melihat maut
Kasih ku tak terkira
Dosa ku tak terhitungampunan ku tlah menanti
Doa ku slalu mengiringmu
Isak tangis ku untukmu
Ibu maafkan aku
Maaf kan anakmu ini
Yang sam sekali tak bisa membalas kasih yang kau berikan padaku
Ku hanya bisa mendoakanmu ibu
Ibu kasih yang tak terkira,
Seumur hidupku sulit tuk bisa kuberi balasan yang setimpal
Beribu emas yang melambung tinggi ke angkasa
Membentuk gunung yang tak tampakan puncaknya
Tak kan bisa membalas kasihmu ibu
Ibu maafkan segal khilaf anakmu ini
Ya ALLAH ampuni segala dosa hambamu ini
Karna tlah banyak berbuat dosa pada ibu ku
Ibu
Untaian kasihnya membelai lembut di hati
Desah lembut perangainya bak semi pagi yang sejuk
Isak tangis kelamnya malam
Beradu padu dengan ringkikan penghuni malam
Belaian halus tangannya,
Sehalus kapas putih yang bertebar lembut di lautan kapuk
Ku diam
Ku bertanya
Ku katakan
Ibu. . .Ibu. . .Ibu
Meringkuk di sudut ruangan
Hanya bisa tersenyum melihat maut
Kasih ku tak terkira
Dosa ku tak terhitungampunan ku tlah menanti
Doa ku slalu mengiringmu
Isak tangis ku untukmu
Ibu maafkan aku
Maaf kan anakmu ini
Yang sam sekali tak bisa membalas kasih yang kau berikan padaku
Ku hanya bisa mendoakanmu ibu
Ibu kasih yang tak terkira,
Seumur hidupku sulit tuk bisa kuberi balasan yang setimpal
Beribu emas yang melambung tinggi ke angkasa
Membentuk gunung yang tak tampakan puncaknya
Tak kan bisa membalas kasihmu ibu
Ibu maafkan segal khilaf anakmu ini
Ya ALLAH ampuni segala dosa hambamu ini
Karna tlah banyak berbuat dosa pada ibu ku